Jumat, 11 November 2011

maafkan


Bumi basah disebabkan oleh guyuran hujan yang setiap pagi,siang dan sore membasahi kota ku. Semua’a menahan dingin’a cuaca yang extrame ini, disebabka angin’a kencang yang menyertai hujan. Suasana hatipun di wakili oleh rintisan air hujan yang membasahi sanubari ini.

Layak’a mayat hidup yang tak tau arah, untuk menggapai hidup yang kelam ini. Semua’a seakan sirna, tanpa seorang pun yang memahami keadaan ku saat ini. Aku seakan dihujat oleh dunia, denga sikap egoisme yang ku punya.

Aku dihempaskan ke tanah, oleh kebencianku pada diriku, atas semua sikap yang tak bisa ku maafkan. Aku layak’a anai-anai yang diterbangkan tanpa ada tujuan yang jelas.

Semua’a haya tinggal kenanggan, yang selalu hadir dalam relung hati ini. Tawa canda dulu terlahir , tapi saat ini hanya sebuah kenanggan terindah bagiku. Maafkan aku  dengan sikap yang telah ku berika padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates