Jumat, 11 November 2011

janji manismu


Semua di awali dengan kata hati, menuntun jiwa untuk melangkah dengan sanubari ini. Kau sesosok pria yang hadir dalam sanubari ini, mendampinggi aku menuju jalan yang lurus. Kau sandarkan beban ini di pundakmu, kau beri ruang bebas buat aku berfikir tuk memahami makna kehadiranmu.

Tangis dan tangis terurai di pelupuk mata ini, membasahi hati yang terluka atas sikap masa lalumu. Terluka, seakan disayaat di relung jiwa, tempat dimana kau berada. Serta kau cabik – cabik hingga relung hati ini sensitiv dengan keadaan yang menerpa’a.

Saat ini kau sadar, dengan sikapmu padaku dan kau berusaha meminta maaf , atas semua kilaf yang telah kau perbuat. Kau tutup lagi hati ini dengan janji yang dulu penah kau lontarkan. Kau yakinkan lagi hati ini dengan kasih sayang yang dulu pernah kau berikan padaku.

Aku ragu dengan janji – janji manismu, sebab aku takut di sakiti untuk kedua kali’a. aku lemah saat kau menyayat hati ini. Berikan aku waktu untuk berfikir menjalin hubungan denganmu. Aku menghargai permohonan maafmu, meskipun di hati ini beribu sakit yang ku simpan.

Sayang dan cinta itu masih ada untukmu, meskipun begitu lama kita terpisah. Jangan kau cemas dengan perasaanku, sebab hati ini hanya untukmu. Tak ada orang yang mampu menaklukkan hati ini kecuali dirimu yang telah menyuguhkan kasih yang tulus padaku.

Sekali lagi beri aku ruang untuk berfikir atas hadir dan permohonan maafmu untukku. Selama waktu ku berfikir , ku harap kau tetap hadir dalam hari –hariku dengan kasih sayang yang kau punya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates