Minggu, 22 April 2012

berharap kau pembimbing ku

semua itu berawal dari ancang-ancang kado buat bunda. iseng aja sih saya bertanya pada seorang pria yang tak pernah saya ketahui. ya saya mengenalnya hanya dari jejaring sosial, dan saya sering menyapa beliau lewat chat. mula-mulanya nanya tentang ide cerpen untuk kado bunda, eh malahan dy liatin posting blog yang menyangkut bunda. hati saya jadi tak tentu dan remuk berkeping-keping, sebab saya ingat, dosa saya pada bunda.

eeehhhh malah air mata ini menetes tak henti-henti'a membayangkan semua perilaku saya terhadap bunda, down dan sangat down. saya dan beliau curhat, tentang hidup saya , lingkungan saya, kepribadian saya dll. beliaupun memahami apa yang saya harapkan, yaitu haus atas keadiranNya. saya goyang atas keimanan saya terhadap Allah, meskipun beliau mencoba mengguatkan lagi. lagi dan lagi saya bertanya tentang dimana Allah tersebut, beliau menjawabnya dengan berbalik bertanya pada saya.

tapi sampe detik ini saya masih ragu, dan mungkin fikiran buruk saya terlontar , bahwa anda itu tidak sebaik yang saya bayangkan. waw,,, saya begitu buruk menilai anda, meskipun semalam saya kagum pada sikap sabar anda pada saya. intinya saya mao bilang bantu saya untuk menggenal islam lebih jauh lagi. saya emang bandel menannya dan terkadang rada ngetes kesabaran anda. tapi jujur saya ingin menggenal islam lebih dekat lagi.

kesan saya pada anda:
 * jgn lepaskan saya dengan kelemahan iman saya
 * jadika saya menjadi adik anda, yang haus tentang islam.
 

1 komentar:

  1. wah harapan ku tak mau menjadi adik lagi, maonya jadi anak,,,,,
    mintak hati di kasih jatung.......
    heheheheheheh.....
    makasih atas syah,,,,,,

    BalasHapus

By :
Free Blog Templates